Puasa Asyura

Puasa Asyura

Pendahuluan

Puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam, adalah sebuah ibadah yang memiliki makna spiritual dan sejarah yang kaya. Sebagai salah satu puasa sunnah, puasa Asyura mengingatkan umat Muslim akan peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dan umatnya, serta mengajarkan nilai-nilai kesyukuran, solidaritas, dan pengampunan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang makna dan signifikansi puasa Asyura serta praktik-praktik yang terkait dengan ibadah ini.

Isi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo sahabat terampil bagaimana kabarnya?? semua semoga sehat selalu yaa, semoga Allah selalu melindungi kalian semua dalam keimanan. Okey kali ini saya mau membahas tentang keutamaan puasa Asyura, yuk disimak!

Tradisi Berpuasa untuk Menyucikan Diri

1.Apa yang Dimaksud dengan Puasa Asyura?

Puasa Asyura adalah ibadah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam penanggalan Hijriah. Puasa ini memiliki makna dan sejarah yang mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Asyura berasal dari bahasa Arab yang berarti “kesepuluh”, merujuk pada tanggal 10 Muharram.

2.Siapa yang Mempelopori Puasa Asyura?

Puasa Asyura pertama kali diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW saat beliau tiba di Madinah dan melihat orang-orang Yahudi di sana sedang berpuasa pada hari ini. Nabi Muhammad SAW bertanya kepada mereka mengenai alasan mereka berpuasa pada tanggal tersebut, dan mereka menjawab bahwa pada hari tersebut Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS beserta umatnya dari penindasan Firaun di Laut Merah.

Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda bahwa umat Muslim memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Nabi Musa AS daripada orang Yahudi, dan menginstruksikan umat Muslim untuk berpuasa pada hari Asyura. Beliau juga menambahkan bahwa jika Allah SWT memberikan kesempatan, beliau akan berpuasa pada hari kesepuluh tahun berikutnya (hingga beliau wafat sebelum kesempatan tersebut datang).

3.Mengapa Kita Harus Berpuasa Asyura?

Berpuasa Asyura memiliki beberapa alasan dan makna yang penting bagi umat Muslim. Pertama, puasa Asyura adalah sunnah Nabi Muhammad SAW yang sangat dianjurkan untuk diteladani. Dengan melaksanakan puasa ini, umat Muslim dapat mengikuti jejak dan teladan Rasulullah SAW.

Kedua, puasa Asyura dianggap sebagai cara untuk menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya. Puasa ini diharapkan dapat membersihkan jiwa dan menyucikan diri, sehingga umat Muslim dapat memulai tahun yang baru dengan hati yang bersih.

Terakhir, puasa Asyura juga memiliki makna sejarah yang mendalam. Pada tanggal 10 Muharram, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan umatnya dari penindasan yang dilakukan oleh Firaun. Puasa ini menjadi pengingat bagi umat Muslim akan keajaiban dan kebesaran Allah SWT dalam menyelamatkan hamba-hamba-Nya yang saleh.

4.Kapan Puasa Asyura Dilaksanakan?

Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dalam penanggalan Hijriah. Namun, karena penanggalan Hijriah berdasarkan kalender bulan, tanggal 10 Muharram dalam penanggalan Gregorian (kalender dunia) akan berbeda setiap tahunnya. Oleh karena itu, umat Muslim perlu merujuk pada pengumuman otoritas agama setempat atau kalender Islam yang terpercaya untuk mengetahui tanggal pasti pelaksanaan puasa Asyura.

5.Bagaimana Tata Cara Pelaksanaan Puasa Asyura?

Tata cara pelaksanaan puasa Asyura relatif sederhana. Umat Muslim yang berniat untuk berpuasa Asyura harus bangun sebelum fajar untuk makan sahur. Kemudian, mereka harus menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

Selain puasa, disarankan untuk melakukan amal kebajikan dan perbuatan baik pada hari Asyura. Misalnya, memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, beribadah dengan khusyuk, membaca Al-Quran, dan berdoa untuk keberkahan dan ampunan.

Penting untuk diingat bahwa puasa Asyura adalah puasa sunnah, bukan puasa wajib. Meskipun sangat dianjurkan, puasa ini bersifat sukarela dan bukan kewajiban. Oleh karena itu, setiap individu bebas untuk memilih apakah ingin berpuasa pada hari Asyura atau tidak.

Dengan melaksanakan puasa Asyura, umat Muslim dapat memperoleh manfaat spiritual dan memperkuat ikatan dengan agama mereka. Puasa ini menjadi momen refleksi diri, penghapusan dosa, dan pengingat akan perjuangan para nabi. Semoga dengan melaksanakan ibadah ini, umat Muslim dapat mendapatkan keberkahan dan kebaikan dalam hidup mereka.

Dalam kesimpulannya, puasa Asyura adalah praktik yang signifikan bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama satu hari, umat Muslim merayakan peristiwa bersejarah dan menghormati keberanian Nabi Musa dan kaumnya dalam melintasi Laut Merah. Puasa Asyura juga menjadi kesempatan untuk memperkuat ikatan keagamaan, mengasah disiplin diri, serta meningkatkan kesadaran sosial dan empati terhadap mereka yang kurang beruntung. Dengan semangat kebersamaan, umat Muslim menyambut bulan Muharram dengan hati penuh rasa syukur dan keikhlasan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Fauzan Adzima Lumban Tobing, Ajwar

Mahasantri STKIS, Musyrif STKIS

Adzimaf43@gmail.com, ajwaruwais@gmail.com

logo-removebg-preview

Sekolah Tahfidz Kejuruan

www.TahfidzKejuruan.org

0818-940-627

admin@tahfidzkejuruan.org

0818-940-627

Copyright © 2021 Tahfidz Kejuruan. All Rights Reserved