PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Sahabat Terampil Semoga Selalu Sehat Salam Sukses. Dari perjalanan Nabi Musa pada akhirnya diketahui bahwa Allah Subhanahu Wata’ala tidak menyukai perbuatan sewenang-wenang ataupun yang menganiaya orang lain. Itu sebab salah satu perintah Allah kepada Musa adalah melawan Raja yang berkuasa pada zaman itu, Firaun.
Nabi Musa Alaihissalam adalah salah satu nabi dan rasul yang dikarunia mukjizat yang luar biasa oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Nabi Musa merupakan rasul ulul azmi dan satu dari empat Nabi yang dikaruniai kitab. Musa memperoleh kitab Taurat. Nabi Musa diutus untuk menyiarkan agama Allah saat Raja Firaun memimpin Mesir. Firaun adalah raja yang kejam dan zalim.
TUJUAN PENULISAN
Hai Sahabat Terampil Dengan pembahasan Ini Berberapa Hikmah Yang Dapat Kita ambil Dari Kisah Nabi Musa Alaihissalam antara lain: Bersabar Dalam menuntun Ilmu selalu percaya pada Allah Dan Berani membela Semoga Bermanfaat Dan Menambah Wawasan. Aamiin.
PEMBAHASAN
Sebelum Terjadi Peristiwa Pengejaran Fir’aun Terhadap Nabi Musa Dan Bani Israil
Pada suatu malam, Firaun mendapat mimpi yang sangat mengerikan. Ia bahkan tak bisa tidur tenang. Ia langsung memerintahkan para pembatunya untuk mengumpulkan seluruh peramal. Firaun lalu menceritakan mimpi yang menghantuinya kepada para peramal. Dia berkata melihat api yang berkobar hebat di Mesir yang membakar dan memusnahkan seluruh rumah orang-orang Mesir rumah bani Israil. Tidak ada satupun dari mereka yang ikut terbakar.
Seperti diketahui, kaum Bani Israil adalah kaum Nabi Ibrahim Alaihissalam dan keturunannya. Mereka sudah berada di jalan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya. Selama menetap di Mesir mereka mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari Firaun.
Salah seorang peramal lalu berkata bahwa akan ada anak laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menghancurkan kekuasaannya.
Firaun merasa heran. Bagaimana mungkin kaum Bani Israil bisa mengalahkannya. Sementara, di mata Firaun Bani Israil adalah kaum yang lemah tidak punya daya apapun. Lantas ia memerintahkan kepada pasukan kerajaan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil.
Nabi Musa Alaihissalam dan Para Penyihir Kerajaan
Dikisahkan Nabi Musa Alaihissalam adalah bayi laki-laki dari kalangan Bani Israil yang selamat dari kekejaman Firaun. Musa ditemukan oleh isteri Firaun saat dihanyutkan oleh ibunya di sungai. Saat sudah menginjak dewasa, tanda-tanda mimpi buruk yang pernah dialami Raja Firaun kian nyata. Nabi Musa Alaihissalam mulai mengingatkan Raja Firaun untuk kembali ke jalan yang benar. Namun, Firaun tidak menghiraukan bahkan memeranginya.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman dalam Q.S Al-Araf ayat 103,
ثُمَّ بَعَثْنَا مِنۢ بَعْدِهِم مُّوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِۦ فَظَلَمُوا۟ بِهَا ۖ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ
Artinya: “Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan.”
Allah Subhanahu Wata’ala memberikan mukjizat kepada Nabi Musa Alaihissalam berupa tongkat. Tongkat itulah yang membantu Nabi Musa Alaihissalam dalam menyelamatkan kaum Bani Israil.
Diceritakan dalam berbagai riwayat, tongkat milik Nabi Musa Alaihissalam dapat berubah menjadi ular saat melawan penyihir kerajaan. Pukulan tongkatnya juga bisa mengeluarkan air saat nabi Musa Alaihissalam dan kaumnya hidup di gurun yang tandus. Hingga tongkat itulah yang ia gunakan untuk membelah laut merah saat dalam kejaran pasukan Firaun.
Pada suatu hari, Firaun mengundang seluruh penyihir terkuat dan terkenal di Mesir untuk melawan Nabi Musa Alaihissalam. Peperangan itu digelar di aula kerajaan dan disaksikan oleh rakyat pada waktu itu.
Kisah Nabi Musa Alaihissalam dan para penyihir kerajaan diceritakan dalam Al Quran Surat Al-A’raf.
“Dan Musa berkata: “Hai Fir’aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku.” (Q.S Al-Araf:104-105).
“Fir’aun menjawab: “Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar.” (Q.S Al-A’raf: 106).
“Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.” (Q.S Al-A’raf: 107-108)
“Pemuka-pemuka kaum Fir’aun berkata: “Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai, yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu.” (Fir’aun berkata): “Maka apakah yang kamu anjurkan?” Pemuka-pemuka itu menjawab: “Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir) supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai.” (Q.S Al-A’raf: 109-112).
Maka para penyihir pun datang dengan mengeluarkan semua tipu daya dan kekuatannya. Nabi Musa AS meminta mereka untuk mengeluarkan sihirnya terlebih dahulu. Kemudian atas izin Allah Subhanahu Wata’ala, Nabi Musa Alaihissalam melemparkan tongkatnya dan menelan seluruh apa yang dikeluarkan oleh penyihir.
“Ahli-ahli sihir berkata: “Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?” (Q.S Al-A’raf: 115)
“Musa menjawab: “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena’jubkan).” (Q.S Al-A’raf: 116)
“Dan Kami wahyukan kepada Musa: “Lemparkanlah tongkatmu!. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batalah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.” (Q.S Al-A’raf: 117-119).
Akhirnya para ahli sihir kerajaan tunduk dan bersujud kepada Nabi Musa Alaihissalam. Saat itulah mereka langsung mengatakan keimanannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
kapan terjadinya peristiwa pengejaran firaun terhadap nabi musa dan bani israil
Penyelamatan Musa, Bani Israil Dan pengejaran beserta Tentaranya Terjadi pada hari ‘Asyura, yaitu tanggal 19 Muharram. Maka Nabi Musa Berpuasa Di Hari Itu Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Allah, Kemudian Diikuti Oleh orang-orang Yahudi Setelah nya
Dengan demikian, tak ada seorang pun dari rombongan Fir’aun dapat menyelamatkan diri. Mereka hancur binasa ditelan lautan beserta kesombongan dan kekafiran mereka.
Allah berfirman, “Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS Asy-Syu’ara: 65-67).
KESIMPULAN
Keteladanan yang dapat kita peroleh dari kegigihan Nabi Musa Alaihissalam dalam memerangi keangkuhan Raja Firaun adalah keberanian dan ketekunannya. Ia bahkan tak gentar sedikitpun saat harus melawan raja yang mengaku sebagai Tuhan tersebut.
Nabi Musa Alaihissalam juga sabar dalam menerima setiap ucapan dari kaum Raja Firaun. Bahkan ia sering dikatakan sebagai penyihir karena mukjizat yang dia miliki.
PENUTUP
Nah, demikian pembahasan mengenai Kisah Nabi Musa Dan Bani Israil Dari Kejaran Firaun Beserta Bala Tentaranya. Ana berharap artikel ini dapat dipahami pembahasan nya dan bisa menjadikan sebagai contoh tauladan. Semoga bermanfaat bagi kita semua, mohon maaf jika ada salah kata dalam penulisan.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
DAFTAR REFERENSI
“news.detik.com/berita/d-4926847/kisah-nabi-musa-membelah-laut-hingga-tenggelamnya-firaun-di-laut-merah”
“hidayatullah.com/kajian/oase-iman/2022/03/09/226195/kisah-penyelamatan-bani-israel-dan-tenggelamnya-firaun-dalam-al-quran.html”
“www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200505164629-289-500399/perjalanan-nabi-musa-dan-cerita-perlawanan-terhadap-firaun”
“cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_15-10-2020_5f884f7a19a50.pdf”
Femas Ardiansyah, Ajwar
Sekolah Tahfidz Kejuruan Irman Sofran
femas182@gmail.com, ajwaruwais@gmail.com
bermanfaat